MAKALAH
KORESPODENSI
BISNIS INDONESIA
“BAHASA
SURAT”
O
L E H
NUR JANNAH DAIMAN
NIM
: 1023742782
ADMINITRASI BISNIS 3A
POLITEKNIK
NEGERI KUPANG
2011
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih dan rahmatNya,saya masih diberi
kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini dengan judul BAHASA SURAT sebagai
salah satu tugas dari dosen pembimbing.
Saya menyadari bahwa tulisan ini masih
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan tulisan ini
Kupang, November
2011
Penyusun
DAFTAR
ISI
Halaman
Lembaran judul
Kata pengantar ......................................................................................................................... 2
Daftar isi ..................................................................................................................................
3
Bab I Pendahuluan ................................................................................................................. 4
1.1
Latar Belakang........................................................................................................ 4
1.2 Perumusan Masalah................................................................................................ 4
1.3
Tujuan Penulisan .................................................................................................... 4
Bab II Pembahasan.................................................................................................................. 5
2.1 Bahasa
surat sebagai komunikasi............................................................................ 5
2.2
Bahasa Surat Bisnis................................................................................................ 5
2.3 Bahasa Surat........................................................................................................... 5
2.3.1
Bahasa yang umum..................................................................................... 7
2.3.2
Bahasa Baku................................................................................................ 8
2.3.3
Kapan
Bahasa Baku Digunakan................................................................. 8
2.3.4
EYD Yang Sering Digunakan Dalam Surat Menyurat.................................. 8
2.3.5
Penulisan Bagian-bagian Pelengkap Surat Niaga.......................................... 9
Bab III
Penutup..................................................................................................................... 12 3.1
Kesimpulan........................................................................................................................................
12 3.2 Saran 12
Daftar Pustaka......................................................................................................................... 13
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Surat
merupakan alat komunikasi tertulis yang berguna untuk menyampaikan informasi
dari suatu pihak kepada pihak lain. Informasi tersebut dapat berupa
pemberitahuan, pengumuman, pernyataan, permohonan, permintaan, laporan dan
sebagainya. Dengan perantaraan surat, setiap orang dapat langsung berkomunikasi
dengan sesamanya tanpa harus bertatap muka terlebih dahulu.
Surat
biasanya juga sering dijadikan sebagai bukti otentik tertulis ‘hitam diatas
putih’. Oleh karena itu, kata-kata dan kalimat dalam surat tersebut harus
disusun secara efektif dan efisien serta disusun dengan baik dan teliti.
Ketelitian dan kecermatan tersebut dibutuhkan untuk menjamin ketepatan isi
surat sebagaimana yang diinginkan oleh pengirimnya.
Surat
sebagai suatu pesan yang tertuang dalam bentuk tertulis kadang kala akan dibaca
berulang-ulang oleh penerimanya, oleh karena itu pengirim harus berusaha agar
dapat memberikan kesan yang baik dalam benak si penerima surat tersebut. Untuk
itu sudah sewajarnya jika aturan atau kaidah-kaidah Bahasa Indonesia
yang baik dan benar menjadi syarat mutlak bagi setiap penulisan salah satu dari
surat
Dalam makalah ini akan dibahas tata cara penulisan surat yang
baik ditinjau dari bentuk, bahasa yang lazim dipakai dalam penulisan surat.
1.2 Perumusan
Masalah
Apakah dalam
kegiatan surat menyurat sudah menerapkan
kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar?
1.3 Tujuan
penulisan
1. Untuk
mengetahui penerapan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
kegiatan surat menyurat.
2. Sebagai bentuk
penugasan dari dosen
BAB II
PEMBAHASAN
Bahasa surat bisa digolongkan
menjadi dua jenis komunikasi yaitu bahasa sebagai alat komunikasi dan bahasa
surat bisnis.
2.1 Bahasa
surat sebagai komunikasi
Bahasa sebagai alat
komunikasi,melibatkan dua pihak yaitu penulis sebagai komunikator dan pembaca
sebagai komunikan serta sarana yang dipakai dalam hal ini adalah surat.
Komunikasi di anggap efektif apabila apa yang disampaikan oleh komunikator
dapat dipahami oleh komunikan sesuai dengan apa yang diharapkan serta mendapat
respon dari pembaca. Kita memiliki banyak ragam bahasa, yang dapat disesuaikan
dengan situasi komunikasi antar komunikator dan komunikan. Bahasa dalam laporan
misalnya, akan berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam bahasa surat bisnis,
sehingga bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai cirri tertentu. Oleh Karena
itu,sebagai komunikator harus bisa juga sebagai komunikan artinya bahwa apa
yang disampaikan kepada komunikan dapat sesuai dengan harapan komunikator
2.2
Bahasa surat bisnis
Bahasa
surat bisnis mempunyai ciri yang sifatnya saling melengkapi dalam arti bahasa
tersebut tidak dapat dilepaskan dari ciri yang lain yaitu bahwa surat itu harus
jelas, lugas, menarik dan sopan.
2.3
Bahasa surat
Ø Bahasa yang
digunakan harus benar atau baku sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia,
baik tentang ejaan, pemilihan kata, bentuk kata, maupun kalimat.
Ø Bahasa surat
haruslah efektif. Untuk itu bahasa surat haruslah logis, wajar, hemat, cermat,
sopan dan menarik. Sedapat mungkin dihindari pemakaian kata-kata asing yang
sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Juga harus dihindari gaya yang
kedaerah-daerahan.
Ø Untuk menyusun surat yang baik,
penulis harus mengindahkan hal-hal berikut:
1. Menetapkann lebih dahulu maksud surat, yaitu pokok pembicaraan yang ingin disampaikan kepada penerima surat, apakah itu berupa pemberitahuan, pernyataan, pertanyaan, permintaan, laporan atau hal lain.
2. Menetapkan urutan masalah yang akan dituliskan.
3. Merumuskan pokok pembicaraan itu satu persatu secara runtut, logis, teratur dengan menggunakan kalimat dan ungkapan yang menarik, segar, sopan, dan mudah ditangkap pembaca.
4. Menghindarkan sejauh mungkin penggunaan singkatan kata atau akronim, lebih- lebih yang tidak biasa atau singkatan bentuk sendiri.
5. Memperhatikan dan menguasai bentuk surat dan penulisan bagian-bagiannya.
6. Mengikuti pedoman penulisan ejaan dan tanda baca sebagaimana digariskan oleh Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Pembentukan Istilah dalam Bahasa Indonesia.
Dalam praktik di lapangan, masih banyak surat resmi yang penyusunannya tidak cermat, tidak memenuhi syarat-syarat surat yang baik. Oleh karena itu, pahamilah aturan-aturan tentang surat yang baik serta milikilah kepandaian atau keterampilan dalam menyusun surat.
1. Menetapkann lebih dahulu maksud surat, yaitu pokok pembicaraan yang ingin disampaikan kepada penerima surat, apakah itu berupa pemberitahuan, pernyataan, pertanyaan, permintaan, laporan atau hal lain.
2. Menetapkan urutan masalah yang akan dituliskan.
3. Merumuskan pokok pembicaraan itu satu persatu secara runtut, logis, teratur dengan menggunakan kalimat dan ungkapan yang menarik, segar, sopan, dan mudah ditangkap pembaca.
4. Menghindarkan sejauh mungkin penggunaan singkatan kata atau akronim, lebih- lebih yang tidak biasa atau singkatan bentuk sendiri.
5. Memperhatikan dan menguasai bentuk surat dan penulisan bagian-bagiannya.
6. Mengikuti pedoman penulisan ejaan dan tanda baca sebagaimana digariskan oleh Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Pembentukan Istilah dalam Bahasa Indonesia.
Dalam praktik di lapangan, masih banyak surat resmi yang penyusunannya tidak cermat, tidak memenuhi syarat-syarat surat yang baik. Oleh karena itu, pahamilah aturan-aturan tentang surat yang baik serta milikilah kepandaian atau keterampilan dalam menyusun surat.
Bahasa efektif
Bahasa efektif ialah bahasa yang
secara tepat dapat mencapai sasarannya. Bahasa efektif dapat dikenali dari pemakaian bahasa yang:
1.
Sederhana
Sederhana berarti bersahaja, lugas,
mudah, tidak berbelit-belit, baik tentang pmakaian kata-katanya maupun
kalimatnya. Untuk itu hendaklah dipakai kata-kata yang biasa dan lazim
2.
Ringkas
Kalimat yang ringkas umumnya lebih
tegas dan mudah dipahami sedangkan kalimat yang panjang biasanya lemah dan
kabur serta tidak cepat dipahami maksunya.
3.
Jelas
Jelas berarti tidak samar-samar, tidak
meragukan, tidak mendua makna atau tidak menimbulkan salah paham.
4.
Sopan
Dalam surat-surat resmi bahasa
sopan itu dapat dicapai dengan beberapa cara sebagai berikut:
a.
Kalimat bervariasi
b. Menggunakan kata-kata yang sopan
atau halus
c. Menggunakan kata sapaan atau kata
ganti
d. Menggunakan kata-kata resmi
(bukan kata sehari-hari)
5.
Menarik
Menarik berarti dapat membangkitkan
perhatian, tidak membosankn dan dapat mengesankan pada angan-angan pembaca.
Dalam surat menyurat resmi untuk menarik perhatian dapat digunakan
a.
Kalimat bervariasi
b.
Paragraph induktif
c.
Gaya bahasa
6. lugas
Bahasa yang digunakan tidak bertele-tele melainkan
langsung menunjuk persoalan, yang pokok-pokok saja serta tidak menimbulkan
salah tafsir atau salah paham. Untuk menghilangkan kesalahpahaman di dalam
surat bisnis hendaknya :
a.
Menhilangkan unsur-unsur
yang tidak diperlukan
b.
Menempatkan tanda
baca yang benar
c.
Tidak perlu
basa-basi
d.
Tidak perlu
menggunakan bahasa yang tidak umum di pakai
2.3.1
Bahasa yang umum
Bahasa umum
yang dimaksud disini adalah bahasa resmi yang memasyarakat; bahasa baku yang
dipakai di depan umum;bahasa yang di pahami oleh seluruh lapisan masyarakat.
Selain sturuktur yang baku, cirri bahasa umum adalah pilihan katanya harus
mengutamakan selera masyarakat umum bukan selera suatu kelompok orang atau
pribadi. Bahasa umum adalah bahasa standar yang harus terbebas dari dialek,
slang dan kata-kata bahasa prokem.
2.3.2
Bahasa Baku
Bahasa baku
adalah bahasa yang dianggap paling benar ditinjau dari segi penulisan dan
pengucapan. Seperti yang diketahui, kata-kata bahasa Indonesia berasal dari
berbagai bahasa daerah maupun asing. Karena itu perlu adanya keseragaman yang
dibakukan terlebih dahulu . Kata-kata pungut itu tidak lagi terikat pada bentuk
asalnya sehingga ketentuan tentang tata bunyi (fonologis), tata
bentuk(morfologis), dan tata makna(semantis) sepenuhnya terikat pada aturan
atau kaidah bahasa Indonesia.
NO
|
CIRI
|
Contoh
|
|
baku
|
Tidak
baku
|
||
1
|
Tidak tercampur bahasa daerah/asing
|
saya, mengapa, bertemu, bandara
|
gua, kenapa, airport
|
2.
|
Pemakaian imbuhan secara Konsisten dan eksplisit
|
bekerja, menulis, membalas
|
kerja, tulis, baca
|
3.
|
Struktur kalimat sesuai kaidah
|
Direktur sedang bertugas ke luar negeri
|
Direktur ke luar negeri
|
4.
|
Pola sapaan resmi
|
Bapak, Ibu, Saudara/i Tuan, Nyonya
|
Abang, kakak
|
5.
|
Tidak terpengaruh bahasa pasar
|
dengan, memberi, tidak mengapa
|
sama, kasih, enggak
|
6.
|
Tidak rancu
|
berkali-kali, mengesampingkan
|
berulang kali, mengenyampingkan
|
7.
|
Tidak mengandung hiperkorek
|
insaf, sah
|
insyaf, syah
|
2.3.3 Kapan
Bahasa Baku Digunakan
1. Komunikasi resmi:
surat resmi, pengumuman, perundang-undangan, dan lain-lain.
2. Wacana teknik: notulen,
laporan resmi, penulisan ilmiah.
3. Pembicaraan di muka umum:
rapat, ceramah, perkuliahan, seminar, dan lain-lain.
4. Pembicaraan dengan orang yang
dihormati.
2.3.4 EYD Yang Sering Digunakan
Dalam Surat Menyurat
a.
Penulisan Nama dan Alamat Perusahaan
1. PT Persada Nusantara Jalan
Laksamana Yos Sudarso 101 Bandar lampung 35256
2. PT Dian Rama Putra
Jalan H. Muhammad Salim 22 Bandar
Lampung 35146
b.
Penulisan Nama Jabatan
Nama jabatan yang lazim di lingkungan
perusahaan yaitu direktur, manajer, kepala, ketua. Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama nama-nama jabatan jika diikuti nama perusahaan. Contoh:
1. Direktur Utama PT Mandiri 2. Manajer PT Nusantara
c.
Penulisan Bentuk Singkatan dan Akronim
Singkatan umum yang terdiri atas dua
huruf, setiap hurufnya diikuti tanda titik. Contohnya: 1. a.n. : atas nama 2. d.a. : dengan alamat
3. s.d. : sampai dengan Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf hanya
diikuti satu tanda titik, contohnya: 1. Yth. : Yang terhormat 2. Bpk. : Bapak
3. Sdr. : Saudara 4. Jln. : Jalan Singkatan lain yang diikuti tanda titik
adalah singkatan nama orang dan singkatan nama gelar, baik gelar kesarjanaan,
gelar bangsawan, maupun gelar keagamaan, misalnya:
1. A. Yani : Ahmad Yani (singkatan
nama)
2. H. Saleh : Haji Saleh (singkatan
gelar keagamaan)
3. Ir. Shofia : Insinyur Shofia
(singkatan gelar kesarjanaan)
Singkatan satuan ukuran, takaran,
timbangan, dan lambang mata uang tidak diikuti tanda titik, contohnya:
1. cm : centimeter
2. kg : kilogram
Singkatan nama perusahaan, lembaga
pemerintah, organisasi, dan nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal
ditulis dengan huruf kapital dan tidak diberi tanda titik Contohnya:
1. MPR : Majelis Permusyawaratan
Rakyat
2. PT : Perseroan Terbatas
Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau
gabungan huruf suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.
Contohnya:
1. Toserba : Toko Serba Ada
2. Unila : Universitas Lampung
2.3.5 Penulisan Bagian-bagian Pelengkap Surat
Niaga
1.
Penulisan tanggal
Unsur-unsur yang ditulis pada bagian
ini ialah tanggal, nama bulan, dan tahun. Contoh:
1. 15 Mei 2006
2. 11 April 2006
2.
Penulisan nomor, hal, lampiran, dan tembusan
Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama dari keempat bagian itu. Antara bagian-bagian itu dengan keterangan
yang mengacunya dipakai tanda titik dua. Contoh: Nomor : 123 Hal : Permintaan
Penangguhan Lampiran : Dua lembar Tembusan :
1. Direktur PT Multimatra Perkasa
2. Manajer Hotel Bumi Asih Jaya
3. Direksi Bank Pacific
3.
Penulisan salam pembuka dan salam penutup
Penulisan kedua jenis salam ini
diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda koma. Contoh: Salam pembuka Salam penutup
Dengan hormat, Hormat kami,
Bpk. Ridwan yang terhormat, Salam takzim,
Salam penutup dibubuhi tanda tangan dan nama
jelas pengirim serta jabatannya. Contoh :
Hormat kami, Salam
takzim,
a.n. Direktur PT Usaha Jaya
Dr. H.M. Nasrullah Yusuf, S.E., M.B.A. Santi Maria
Direktur
Sekretaris Direktur
4. Penulisan Kata
a.
Kata depan ke dan di ditulis terpisah dengan kata lain yang mengikutinya,
sedangkan awalan ke- dan di- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Contoh: 1. ke dan di kata depan
ke kantor
ke perusahaan
2.
ke- dan di- sebagai awalan
ditawarkan
ditangguhkan
b.
Gabungan dua kata atau lebih ditulis terpisah
Contoh:
Terima kasih
Suku bunga
Gabungan
kata yang dianggap sudah padu ditulis serangkai
Contoh:
wiraswasta
fotokopi
c.
Gabungan kata yang sudah satu unsurnya merupakan kata terikat, ditulis
serangkai. Contoh: pramuniaga
purnajual
pascasarjana
d.
Gabungan kata yang diikuti oleh awalan atau akhiran ditulis terpisah, serangkai
gabungan yang mendapat awalan dan akhiran ditulis serangkai.
Contoh:
tanggung jawab pertanggungjawaban
bergaris bawah digarisbawahi
5. Penulisan Bentuk Perincian
Tanda
baca yang digunakan dalam rincian adalah tanda koma.
Contoh:
Kami
mengharapkan kehadiran Bapak dalam rapat direksi yang akan diadakan pada hari
Selasa, tanggal 1 Agustus 2006, Pukul 14.00 – 16.00 WIB di ruang rapat untuk
membahas penurunan harga saham.
Bentuk
rincian di atas dapat juga ditulis ke bawah seperti contoh di bawah ini: Kami
mengharapkan kehadiran Bapak dalam rapat direksi yang akan diadakan pada:
Hari
: Selasa
Tanggal
: 1 Agustus 2006
Pukul
: 14.00 – 16.00 WIB
Tempat
: Ruang Rapat
Acara
: Membahas penurunan harga saham
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas dapat saya simpulkan bahwa dalam kegiatan surat menyurat
harus memperhatikan kaidah Bahasa Indonesia dan Bahasa yang digunakan agar
pesan yang tertuang pada surat dapat dipahami maksudnya dan dapat memberikan kesan yang baik
dalam benak si penerima surat tersebut.
3.2 Saran
Untuk
menghindari kesalahan-kesalahan surat menyurat terlebih menyangkut surat
bisnis perlu adanya pemahaman dan pelatihan mengenai korespodensi yang baik dan
benar.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Seytiorini,Tuti.
2006. Buku Kerja Korespodensi Bisnis
Indonesia. Kupang: Politeknik Negeri
2. Bahasa
Surat. Diakses tanggal 7 November 2011,dari google.com/ adegustiann.blogsome.com/2009/02/02/bahasa-surat/
3. Surat.
Diakses tanggal 7 November 2011, dari google.com/ indoinfocom.blogspot.com/2009/02/surat.html
4.
Dasar Surat
Menyurat.
Diakses tanggal 9 November 2011, dari google.com/ www.dopdfdownload.com/pdf/dasar-surat-menyurat.html
kelinci99
ReplyDeleteTogel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
yukk daftar di www.kelinci99.casino