Langsung ke konten utama

Berbagi Kebaikan Lewat Tulisan dan Jahitan

Aku sering memikirkan satu hal: apa yang akan lebih dulu menghampiri pernikahan yang kuharapkan atau kematian yang pasti datang?.

Hidup memang penuh ketidakpastian, tapi ada satu hal yang pasti: aku ingin meninggalkan dunia ini dengan jejak kebaikan. Bukan hanya nama, tapi juga karya dan manfaat yang tetap hidup setelah aku tiada.

Sejak 2012, aku mulai menulis di blog pribadi. Awalnya, blog ini hanya tempat berbagi kisah dan pengalaman sebagai mahasiswa tentang perkuliahan, materi kuliah, atau sekadar berbagi kisah hidup ku. Setelah lulus, tulisanku berkembang, bercerita tentang perjuangan mencari pekerjaan dan proses spiritual Kepada Tuhan yang Esa (Allah SWT) . Kini, setelah 8 tahun vakum aku menulis, membawa cerita baru tentang duniaku yang kini bergerak di seni fashion.

Tapi kali ini, menulis bukan hanya soal berbagi pengalaman. Aku ingin tulisanku menjadi bagian dari amalan jariyah sesuatu yang terus bermanfaat meski aku sudah tidak ada. Aku pernah mendengar ceramah ustadz yang mengatakan bahwa salah satu amalan yang tidak terputus adalah ilmu yang bermanfaat. 

Dalam Islam, salah satu amalan yang pahalanya tidak terputus meskipun seseorang telah wafat adalah ilmu yang bermanfaat. Berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW:

 "Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau doa anak yang saleh."

(HR. Muslim)

Jika ada orang yang membaca tulisanku, mendapatkan inspirasi, atau menjadikannya referensi, aku berharap itu menjadi bekal berharga bagiku di akhirat kelak.

Ternyata, beberapa tulisanku pernah dijadikan rujukan oleh orang lain. Mereka bahkan mencantumkan sumber tulisanku dengan baik. Rasanya seperti mendapat hadiah kecil yang menyemangati. Itu membuatku semakin yakin bahwa kebaikan, sekecil apapun, tetap punya dampak yang besar.

Selain tulisan, aku juga ingin meninggalkan jejak kebaikan melalui karya jahitanku. Bagiku, setiap pakaian yang kubuat dengan hati adalah karya seni. Aku berharap, setiap orang yang mengenakan hasil jahitanku merasa nyaman, percaya diri, dan bahagia sambil tersenyum mengatakan " Terima kasih kak, aku suka hasil jahitan nya, sesuai ekspetasi ku". Mungkin ini terdengar sederhana, tapi bagiku, itu adalah salah satu cara menyentuh hidup orang lain.

Dan ini salah satu hasil karya jahitan ku dan tulisan di blog yang bisa kamu baca juga. 




Terkadang aku bertanya-tanya, akankah ada yang mengenangku setelah aku pergi? Akankah ada yang mendoakanku, mengantarkan jenazahku ke peristirahatan terakhir dengan doa-doa yang tulus? Harapanku, jejak kebaikan yang kutinggalkan baik melalui tulisan maupun karya menjadi alasan untuk itu semua.

Jika kamu membaca tulisan ini, aku ingin mengajakmu untuk melakukan hal yang sama. Tidak perlu menunggu sesuatu yang besar. Mulailah dari hal kecil mungkin melalui tulisan, karya, atau bahkan senyuman. Apa pun yang kita lakukan dengan niat baik bisa membawa manfaat besar bagi orang lain.

Karena pada akhirnya, hanya kebaikanlah yang akan abadi.

Semoga tulisan ini dapat menginspirasi mu. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

99 cahaya di langit Eropa

  Film ini sebenarnya sudah ku cari sejak dulu namun belum ketemu2 juga, eh belum lama ini ku mencari lagi dan ketemu, setelah menontonnya ternyata ni film sangat menyentuh banget walau nggak ada adegan nangis-nangisnyan, ni film pertama yang aku tonton yang didalamnya nggak ada adegan nangis-nangis tapi bisa buat aku meneteskan air mata, sumpah ni film kudu' lu tonton di jamin keren. Sinopsis dan Jalan Cerita 99 Cahaya di Langit Eropa (2013)   Film ini mengisahkan tentang perjalanan spiritual yang dialami oleh pasangan suami istri, Hanum (Acha Septriasa) dan Rangga (Abimana Aryasatya) , dalam menapaki jejak-jejak kebesaran Islam selama 3 tahun mereka menetap di bumi Eropa. Salah satu momen berharga yang diraih oleh Hanum adalah ketika ia berkenalan dan bersahabat dengan seorang muslimah asal Turki, Fatma (Raline Shah) .. Melalui penuturan Fatma, terkuak lah suka duka dalam menjalani kehidupan sebagai seorang Muslim di Eropa.  Rilis tanggal 5 Desember 2013 bua...

Setahun Lebih Mencari Kerja #TerusBerusaha

Assalamualaikum... Wah udah lama nggak ngeblog, jadi kangen ni hehehe... Umm sekarang aku mau sharing tentang usaha aku untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan/intansi pemerintah. Buat kalian yang masih bernasib sama kaya’ aku (masih mencari kerja )tetap semangat n terus berjuang ya...#jangan pernah putus asa. Awal mulai aku mencari kerja di pertengahan bulan Maret 2014, sebenarnya Tahun 2013 aku pernah coba-coba ikut Rekrutmen Staf Hotel Aston Kupang yang diadain di kampus alias almamaterku tercinta PNK namun GGL. Setelah   dinyatakan lulus sidang aku sudah boleh melamar pekerjaan namun ku urungkan niatku hingga menunggu ijazah keluar dan   setelah 3 bulan aku diwisuda barulah mencari kerja. Kok setelah 3 bulan itu baru cari kerja sih? Kan aku masih nunggu ijazah, kampus aku itu nggak sama dengan kampus yang lain pas diwisuda para wisudawan/watinya langsung dapat ijazah, kalo di kampus aku itu dua bulan setelah diwisuda baru dapet tuh   ijazah, nah sambil nu...

Makalah Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau CSR

BAB I PENDAHULUAN 1. 1   Latar   Belakang Konsep Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya disingkat CSR)   sudah dikenal sejak dahulu   dan   mulai dikenal luas di zaman modern sejak Howard R. Bowen menerbitkan bukunya berjudul Social Responsibilities of The Businessman pada era 1950-1960 di Amerika Serikat. Pengakuan publik terhadap prinsip-prinsip tanggung jawab sosial yang beliau kemukakan membuat dirinya dinobatkan secara aklamasi sebagai Bapak CSR. Di Indonesia sendiri CSR lebih dikenal dengan   Tanggung Jawab Perusahaan d an Lingkungan (TJSL) sebagaimana yang sudah termuat dalam UUPT. Dengan keberadaan UUPT tersebut membuat kegiatan atau program TJSL menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan . Ketentuan itu terdapat dalam Pasal 74 Ayat (1). Konsep CSR juga telah banyak berkembang di negara lain dan Indonesia mengadopsi CSR yang awalnya berkembang di negara kapitalis karena me...